Apa itu Minyak Atsiri? dan Bagaimana Proses Pengambilannya?
Daftar Isi
Tuhan Maha Bijaksana, Maha Besar, dan Maha
Segala-galanya. Ia telah menciptakan berbagai kekayaan akan flora dan fauna
yang memiliki fungsinya sendiri bagi kehidupan manusia di Dunia. Sebagai
manusia yang ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi, sudah semestinya
kita mampu memanfaatkan unsur-unsur yang telah disediakan dengan baik, tentunya
secara bijaksana.
Kekayaan dan kebermanfaatan alam khususnya flora
memang sudah melegenda dan mulai dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman dahulu
di berbagai sektor industri. Salah satu jenis produk yang terbuat dengan
memanfaatkan keberadaan kekayaan flora adalah minyak atsiri.
bunga merupakan salah satu bahan yang mengandung minyak atsiri |
Pengertian minyak atsiri adalah sebuah minyak yang
termasuk dalam kelompok minyak nabati yang memiliki wujud cairan kental dan
mudah menguap walaupun dalam kondisi suhu ruang. Karena sifatnya yang mudah
sekali menguap. Minyak atsiri juga disebut sebagai minyak terbang (Vollatile Oil). Minyak atsiri memiliki
bau yang khas sesuai dengan komponen utama yang terkandung dalam suatu minyak
atsiri. Oleh sebab itu, minyak atsiri juga disebut sebagai minyak esensial.
Minyak atsiri didapat melalui proses yang dikenal
sebagai ekstraksi. Proses ekstraksi digunakan untuk mengambil minyak atsiri
yang terkandung dalam suatu bahan, dan kemudian dilakukan pemurnian terlebih
dahulu sebelum digunakan.
Minyak atsiri biasa dimanfaatkan sebagai bahan utama
atau campuran dalam produk obat-obatan, kosmetik, hingga minuman herbal.
Lalu bagaimana perbedaan antara minyak goreng dengan minyak atsiri apa?
Jelas berbeda. Walaupun sama-sama digolongkan
sebagai minyak nabati. Namun, minyak atsiri memiliki komponen yang jauh lebih
kompleks bila dibandingkan dengan minyak goreng.
Selain itu, minyak atsiri juga memiliki sifat
seperti ; Dapat didestilasi, Tidak meninggalkan noda, Tidak tengik, Tidak
tersabunkan, dan Tidak mengandung asam.
Hal ini tentu berbeda dengan minyak goreng yang
komponen utamanya merupakan asam lemak, baik asam lemak jenuh maupun tak jenuh.
Selain itu, minyak goreng biasanya diambil dari
ekstraksi kelapa sawit. Sedangkan, minyak atsiri hanya terkandung dalam bunga,
kulit buah, kulit batang, biji, ataupun akar. Semua tergantung bagian tumbuhan
mana yang mengandung minyak atsiri terbanyak.
Katanya kandungan minyak atsiri kompleks! Memang kandungannya apa saja?
Minyak atsiri adalah minyak yang tak hanya tersusun
dari satu komponen. Di dalamnya tersusun dari beberapa komponen, namun tetap
ada satu atau lebih komponen yang dominan. Seperti contoh ; minyak atsiri pada
jahe yang tersusun atas komponen dominan yaitu gingerol, zingiberen, dan
zingiberol yang mencapai 20-40 persen kandungan. Berbeda dengan minyak atsiri kulit
jeruk dengan komponen dominan berupa zat limonen.
Kandungan minyak atsiri dalam suatu bahan hanya
berkisar 1-3% saja. Oleh sebab itu, harga minyak atsiri tergolong tinggi bila
dibandingkan dengan minyak lemak biasa (minyak goreng).
Selain kandungannya yang hanya secuil dalam suatu
bahan. Minyak atsiri memiliki sejuta manfaat dalam berbagai sektor dan memiliki
bau yang khas. Disebutkan bahwa minyak nilam adalah minyak atsiri termahal di
dunia yang harganya mencapai 1 juta per kilogram, bahkan jika minyaknya
mencapai kemurnian hampir 100% harganya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan
juta rupiah. Sungguh fantastis. Namun tetap diperlukan teknologi yang tepat
dalam pemurnian minyak atsiri agar kadarnya mencapai 100%.
Mengapa minyak atsiri mudah menguap??
Karena minyak atsiri memiliki titik uap yang rendah,
sehingga menjadikan minyak atsiri mudah menguap jika dibiarkan dalam kondisi
terbuka di dalam atau ruangan bersuhu ruang. Oleh sebab itu penyimpanan harus
dilakukan secara hati-hati agar kualitas mutu dapat terjaga.
Berikut adalah beberapa tips dalam menyimpan minyak
atsiri ;
Tidak dibiarkan terbuka, tidak dibiarkan terkena
cahaya, dan selalu
simpan dalam wadah tertutup, kering, dan sejuk.
Bisa disebutkan produk yang biasa dijumpai yang mengandung minyak atsiri?
Minyak atsiri biasa terkandung dalam jamu, obat
tradisional, dan kosmetik. Salah satu produk yang paling sering kita lihat atau
gunakan adalah lilin aromaterapi. Yang jika dibakar akan mengeluarkan aroma
yang harum, khas dan menenangkan. Itulah efek yang diberikan oleh minyak atsiri
karena memiliki komponen aromaterapik yang dapat merangsang pembentukan hormon
dopamin dalam tubuh manusia.
Akan tetapi perlu dicatat bahwa ada pedagang nakal
yang sering mengganti keberadaan minyak atsiri dengan aromaterapik sintetis.
Jadi sebagai pembeli tetap harus teliti. Biasanya aroma sintetis lebih terasa
tajam dan aneh bila dihirup. Berbeda dengan minyak atsiri yang begitu terasa
lembut jika dihirup dan harum alami.
Wah hebat,, lalu proses pengambilan minyak atsiri bagaimana?
Ada beberapa proses yang dapat digunakan untuk mengisolasi
atau mengekstrak minyak atsiri dari tumbuhan. Yaitu ;
1. Enflurasi
Enflurasi merupakan proses ektraksi yang menggunakan
minyak padat seperti mentega putih dalam pengektrasian minyak atsiri. Proses
enflurasi berpegang teguh pada proses adsorpsi. Biasa digunakan pada bentuk
bunga-bungaan seperti melati, mawar, dan bunga lainnya, karena umunya bunga
mudah rusak bila menggunakan suhu tinggi.
Namun tetap, kelemahan dari proses ini adalah waktu
yang tergolong lama. Selain itu, perlu diperhatikan syarat lemak yang dapat
digunakan agar tidak mempengaruhi rendemen minyak atsiri yang dihasilkan.
2. Pengepresan (Pressing)
Menggunakan gaya tekan yang membuat kandungan minyak
atsiri keluar dari bahan. Contoh pengambilan minyak atsiri pada kulit jeruk.
Pengepresan akan mengeluarkan seluruh zat yang terkandung baik kandungan air
dan minyak atsiri. Sehingga, diperlukan suatu metode pemisahan agar minyak
atsiri yang dihasilkan memiliki kadar rendemen yang tinggi.
3. Ektraksi
dengan Pelarut
Hanya beberapa pelarut yang dapat digunakan dalam
ektraksi minyak atsiri. Menurut Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid 1. UI
Press. Jakarta. Pelarut yang dapat digunakan dalam ekstraksi minyak atsiri harus
memiliki syarat sebagai berikut ;
Harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga secara
sempurna dan cepat, Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah agar pelarut
mudah diuapkan, pelarut tidak boleh larut dalam air, pelarut harus bersifat
inert (tidak bereaksi dengan kompenen minyak atsiri), pelarut harus memiliki
titik didih yang seragam, dan harga pelarut harus serendah mungkin dan tidak
mudah terbakar.
Contoh pelarut yang dapat digunakan ; Pelarut Polar Aprotik (dikloromentana,
dimetil sulfoksida), Pelarut Non Polar
(heksana, kloroform, toluena), dan Pelarut
Polar (Etanol, Metanol, Asam Asetat, Air)
Paling banyak menggunakan etanol, metanol, toluene,
dan heksana. Paling murah adalah dengan menggunakan air. Hanya saja susah
dipisahkan karena titik didih air yang cukup tinggi yaitu 100 derajat celcius
pada tekanan 1 atm.
4. Destilasi
Destilasi adalah proses yang paling banyak digunakan. Para pelaku usaha
minyak atsiri banyak menggunakan cara ini dengan menggunakan pelarut air. Ada 3 tipe
distilasi yang biasa digunakan dalam pengambilan minyak atsiri, yaitu ; distilasi air,
uap, dan uap-air.
Kebanyakan pelaku usaha menggunakan distilasi jenis
uap-air karena cocok untuk hampir semua bahan. Berbeda dengan distilasi air
yang cocok dengan bahan serbuk namun tak cocok dengan bunga, dan distilasi uap
yang cocok untuk bunga dan kayu namun tidak pada bentuk serbuk.
Berikut adalah perbedaan skema proses distilasi air,
uap, dan uap-air.
Distilasi Minyak Atsiri Air |
Distilasi Minyak Atsiri Uap-Air |
Distilasi Minyak Atsiri Uap |
Distilasi menggunakan kondensor di tahapan tengah
untuk merubah fase uap menjadi bentuk cair kembali, yang kemudian dipisahkan
dengan cara memanfaatkan gaya gravitasi dan perbedaan masa jenis yang membuat
minyak atsiri tak dapat larut dalam air.
Bagaimana? Tertarik buat bisnis minyak atsiri??
Posting Komentar