Kenapa Buah Cepat Matang Jika Disimpan Dalam Beras atau Karbit
Daftar Isi
Pernahkah kalian bertanya-tanya atau bingung ketika melihat ibu kalian selalu menyimpan mangga mentah ke dalam tumpukan beras atau disimpan bersamaan dengan karbit??
Ketika mereka ditanya, mereka pasti menjawab dengan jawaban yang tidak kreatif “yahhhh biar matang katanya!!”.
“Hah??? Emang bisa??”
Sewaktu mereka ditanya penjelasannya, mereka selalu menjawab “Nggak tau, pokoknya kalau disimpan dalam beras bisa cepat matang.” Lalu penjelasan secara ilmiahnya bagaimana?? Itulah pertanyaan yang sebenarnya.
Add caption |
Buah yang matang setelah disimpan dalam beras, bukanlah karena semata-mata berasnya yang ajaib. Melainkan, karena adanya suatu alasan yang reasonable untuk dilakukan.
“tradisi ini turun-temurun” yang diturunkan dari generasi nenek moyang sampai ke kita. Jika Orang Indonesia melakukannya dalam beras atau karbit, kalau orang luar negeri biasa di bungkus dalam kertas coklat.
Perlakuan seperti ini biasa disebut proses maturing atau pemaksaan proses pematangan pada buah.
Pematangan buah sebenarnya melibatkan gas etilen yang dikeluarkan oleh buah. Semakin banyak gas etilen yang dikeluarkan oleh buah, maka akan semakin cepat proses pematangan pada buah. Alasan buah mentah disimpan dalam beras atau dibungkus kertas agar gas etilen yang dikeluarkan oleh buah tetap terperangkap di sekitar buah.
Proses pemeraman buah biasa dilakukan selama 2, 3 hingga 4 hari. Jika dilakukan dalam waktu lebih, buah akan menjadi lebih cepat busuk, dan tak tahan untuk disimpan.
Hal ini juga menjadi alasan kenapa kalian suka melihat buah pepaya yang dibungkus plastik mengantung manis di pohonnya.
“ouhhh, jadi begitu. Terus kenapa buah seperti mangga sama alpukat selalu dijual dalam keadaan mentah?? Bukannya kalau dijual yang sudah matang kita jadi nggak perlu ribet-ribet bungkus atau taruh-taruh di beras?”
Sebenarnya bukan apa-apa. Hanya saja buah mangga, pepaya, dan alpukat memiliki tekstur yang lembek jika sudah masak. Bayangkan bagaimana proses pengirimannya?? Bisa-bisa mereka hancur ditengah jalan. Iyah nggak??
“Lalu bagaimana penjelasan pematangan buah yang disimpan bersamaan dengan karbit??”
Buah seperti ini disebut buah karbitan. Karbit atau kalsium karbida berbentuk batu berwarna putih berharga 1000an per biji. Buah yang akan dimatangkan dengan karbit disimpan tertutup dalam wadah. Karbit dibungkus dengan kain basah bersamaan dengan buah.
Ketika karbit dikontakkan dengan air, gas asetilen tidak alami akan keluar. Sifat gas asetilen sama dengan gas etilen yang dihasilkan oleh buah. Sehingga buah menjadi lebih cepat matang, hanya saja matangnya menjadi tidak merata. Luarnya kuning, rasa dagingnya ada yang manis dan masam.
“bahayakah? Mengingat karbit merupakan senyawa yang sering digunakan dalam proses pengelasan?”
Menurut penelitian selama ini, buah karbitan tidak berbahaya bagi tubuh manusia, selama karbitnya tidak tertelan bulat-bulat.
Walaupun demikian, tentu saja proses pematangan buah dengan karbit tidak lebih baik rasanya ketimbang buah yang matang langsung dari pohon.
Sekian dan terimakasih telah mampir.
Catatan : buah yang biasa di meram adalah pisang, nanas, alpukat, pepaya, dan mangga
Salam,