Apa sih Grogi Itu? Bagaimana Penyebab dan Cara Mengatasinya?
Daftar Isi
Hi kalian Mahasiswa Indonesia?
Wowcang mau bertanya nih, selama kalian jadi
mahasiswa pernah tidak merasakan perasaan gemeteran, grogi, takut, kuping
berdengung, atau mik bergoyang pada saat bicara didepan umum? Kalian mahasiswa
tentunya selama hidup dari zaman SD sampai dengan Kuliah pasti pernah dong
merasakan perasaan grogi!
Takut, via pixabay.com |
Tapi tahu tidak kenapa orang bisa grogi? Sebenarnya grogi
ini muncul akibat dari penilaian seseorang terhadap sesuatu, orang yang grogi
diakibatkan karena dia menilai sesuatu yang didepannya dengan hal-hal yang negatif seperti rasa takut sehingga
mengakibatkan otak merespon bahwa hal tersebut adalah suatu yang menakutkan.
Sedangkan, Ketika anda berbalik menilai sesuatu
dengan pikiran yang menyenangkan atau hal positif
maka otak akan merespon bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang menyenangkan.
Seperti contoh, dulu pada saat kalian pertama kali
melakukan presentasi didepan kelas mungkin yang kalian rasakan adalah perasaan
takut, grogi yang membuat kamu gemeteran dan bicara blepotan, namun seiring
dengan seringnya kamu melakukan aksi presentasi ini maka kamu akan terbiasa,
karena kamu telah terbiasa menilai hal presentasi ini sebagai hal yang biasa
sehingga otak akan merespon hal presentasi merupakan sesuatu yang biasa.
Ketika kamu lanjutkan dengan masuk kedalam sebuah
perkumpulan atau organisasi untuk pertama kalinya dan hendak memberikan sebuah pendapat,
kamu juga mungkin akan merasakan grogi walaupun kamu sudah terbiasa untuk presentasi
didepan kelas, karena bagi kamu memberikan pendapat merupakan pengalaman
pertama bagi kamu untuk bicara di depan orang yang tak dikenal.
Sejatinya perasaan grogi ini tidak akan pernah
hilang dalam diri manusia dan akan selalu muncul ketika level tempat anda
berdiri semakin tinggi, seperti contoh. Mungkin anda sudah terbiasa untuk
bicara didepan kelas, dan di depan sekolah, namun ketika anda dapat sebuah
kesempatan untuk bicara didepan pak walikota, perasaan grogi bisa saja muncul.
Masalah grogi merupakan masalah umum bagi seluruh
manusia terutama pelajar khususnya mahasiswa karena masih minimnya pengalaman.
Lalu bagaimana dengan teman saya yang mampu bicara
di depan publik dengan mudahnya? Yah karena teman kamu sudah terbiasa
melakukannya, dia sering melakukan pembicaraan secara publik sehingga membuat
dia lebih santai dalam bicara. Coba kamu tanyakan ke temanmu tentang pertama
kali pas dia bicara didepan umum, apa yang dia rasakan? Pasti dia jawab yah
rasa grogi yang dirasakan.
Oleh sebab itu menaklukan sebuah perasaan grogi
merupakan sebuah keterampilan yang tidak dapat muncul secara seketika, perlu
adanya sebuah proses untuk berlatih dan berlatih agar perasaan grogi tidak
sering muncul ketika kamu melakukan “Public
Speaking”. Dalam menaklukkan rasa grogi perlu jam terbang dan proses yang
tidak sebentar, bahkan seorang yang sudah berpengalaman saja, terkadang masih
merasakan kurang pede dan grogi ketika menghadapi suatu yang baru dengan level
yang tinggi.
Lalu apa yang
menyebabkan perasaan grogi muncul?
Dibawah ini merupakan penyebab dari perasaan grogi muncul
1. Kurang
Persiapan Mengenai Materi yang Akan Dibicarakan
Sama halnya ketika kamu hendak presentasi didepan
kelas, kamu pasti takut karena materi yang akan dipresentasikan belum siap atau
bahkan ppt nya belum jadi yang mengakibatkan kamu takut jika mendapatkan nilai
jelek dari dosenmu, nah rasa takut
ini akan divisualisasikan oleh otak dengan rasa gemeteran, sulit bicara, dan
keluarnya keringat dingin.
2. Kamu Merupakan
Seorang yang Selalu Berprasangka Negatif Terhadap Segala Sesuatu
“Orang-orang yang melihat merupakan orang yang berpengalaman, sedangkan saya bukan apa-apa”
“Ketika orang melihat diri saya, saya takut mereka berpikir yang tidak-tidak”
“Ketika saya bicara, saya takut salah dan diteriaki Huuu oleh penonton”
“Ketika saya memberikan pendapat, saya takut tidak didengar”
“Ketika saya mau untuk melakukan sesuatu, saya takut tidak bisa”
“Ketika saya mau bergaul, saya takut jika mereka tidak suka saya”
“Saya malu jika apa yang saya bicarakan tidak menarik untuk didengar”
Pikiran-pikiran seperti itulah yang membuat rasa grogi
muncul, sekali lagi diingatkan bahwa grogi ini akan muncul seiring dengan
berpikirnya negatif kamu terhadap sesuatu.
3. Pernah Punya
Kenangan buruk tentang Bicara di Depan Umum
Karena kamu pernah mengalami hal yang buruk, kamu
jadi takut untuk mencobanya kembali karena kamu takut mengulang kesalahan yang
sama. kenangan buruk seharusnya dibiarkan menjadi kenangan dan pelajaran dan
tidak perlu dikaitkan dengan apa yang terjadi sekarang. Kan sudah dibilang
bahwa menghilangkan grogi merupakan sebuah keterampilan yang tidak dapat datang
secara seketika, perlu adanya sebuah proses yang harus dilalui.
Ada seorang yang bilang bahwa sifat Grogi saya ini keturunan dari orang tua saya dulu
Bukan!! kata siapa sifat grogi itu keturunan? Sifat grogi
itu bukan keturunan dari seseorang, melainkan sifat grogi itu muncul akibat
dari persepsi orang. Persepsi pada setiap orang berbeda-beda dan akan berubah
seiring dengan pengalaman lingkungan yang pernah terjadi pada dirinya.
Lalu bagaimana
dengan menghilangkan sifat grogi dalam diri saya?
Berikut adalah tips yang bisa dicoba bagi kamu
mahasiswa yang masih mengalami kesulita untuk menyampaikan pendapat didepan
umum.
1. Ubahlah
Persepsi Kamu!
Persepsi merupakan hasil dari penyusunan,
pengenalan, dan penafsiran informasi guna memberikan gambaran atau pemahaman
tentang lingkungan (Schacter, Daniel. 2011, “Psychology” Worth Publishers).
Apa yang kamu pikirkan sebaiknya dipikirkan secara
positif. Karena kamu sudah besar tentu sudah bisa membedakan mana yang
tergolong positif dan negatif. Jangan sampai kamu menggolongkan bahwa “Public Speaking” merupakan sesuatu hal
yang negatif karena itu salah,
padahal “Public Speaking” merupakan
salah satu cara agar kamu bisa menghilangkan rasa grogi.
2. Bicara Pada Diri
Sendiri
Seperti orang gila yah? Tidak berbicara pada diri
sendiri merupakan cara yang terbaik untuk memotivasi diri.
3. Yakinkan diri
Kamu, Bahwa “Saya Bisa”
Karena menurut pakar komunikasi Ahmad Zaenuddin
Hanan. Kata “Saya Bisa” mampu membuat stimulasi saraf otak berkembang bila
dibandingkan dengan kata “Saya Tidak Takut” atau “Jangan Takut. Karena kedua
kata ini meupakan Killing Words yang
membingungkan ketika ditransfer ke alam bawah sadar.
4. Jangan Terlalu
Berharap dan Harus Siap Menerima Kenyataan Sepahit Apapun Rasanya
Tidak bisa dipungkiri bahwa hasil dari berbicara
didepan umum memiliki dua kemungkinan. Pertama kemungkinan untuk diapresiasi
dari seseorang dan kedua, kemungkinan untuk dkritik secara halus ataupun kasar.
Kamu sebagai pembicara tidak perlu kahwatir bila yang didapat adalah sebuah
kritik yang tajam.
Karena melalui kritik kamu akan tahu mana yang perlu
untuk diperbaiki, jangan malah setelah dikritik kamu jadi enggan untuk
berbicara didepan umum.
5. Berlatih dan
Berlatih
Berlatih dan terus berlatih jika ada kesempatan,
berlatih tidak harus dimulai dengan berpidato di depan umum, tapi kamu bisa mulai
dengan berbicara didepan cermin, berbicara menyampaikan pendapat di sebuah
organisasi dirumah ataupun di tempat perkuliahan. Karena dengan berbicara kamu
mendapatkan suatu pengalaman yang nyata bila dibandingkan dengan sekedar
membaca buku mengenai tips cara menaklukkan rasa grogi.
6. Buatlah
Catatan Tentang Apa yang Ingin Disampaikan
Menyiapkan kertas kecil yang berisi tentang
pokok-pokok apa yang ingin disampaikan akan membuat kamu lebih siap dalam menyampaikan
kata-kata sehingga lebih tersusun, atau kamu juga bisa menuliskan secara detail
tentang apa yang mau dibicarakan, hanya saja cara ini tidak efektif karena kamu
akan selalu menjaga pandanganmu terpaut pada kertas yang dipersiapkan. Karena penting
untuk menjaga Eye Contact kepada
penonton.
7. Harus Siap
Malu
Yang dimaksud buka malu-maluin, tetapi lebih ke
peningkatan bahwa kamu bisa melakukannya, jangan habiskan waktu berbicaramu
untuk berpikir bagus-tidak, mutu-tidak, benar-salah karena itu belum menjadi
yang terpenting. Yang terpenting adalah apa yang kamu ingin sampaikan telah
tersampaikan semua. baru setelah masa bicaramu selesai dan turun dari podium kamu
bisa ngobrol dan meminta kritik, saran kepada orang yang berpengalaman.
8. Jangan Lupa
Senyum Sehat.
Senyum merupakan terapi terbaik bagi diri, karena
melalui senyum dapat membuat lebih rileks, lepas, dan nyaman. Dengan senyum
juga akan memberikan respon positif bagi saraf otak sehingga ketegangan dapat
berkurang.
9. Sebelum
Berbicara, Latihan Dulu di Rumah
Ada baiknya dirumah sebelum presentasi bisa latihan
dahulu didepan kaca, ini tentu akan membuat dirimu sadar bahwa ternyata didepan
ketika saya bicara, saya biasa saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Teruskan
persepsi ini hingga ketika anda bicara didepan.
Latihan juga akan membuat diri kamu lebih siap.
10. Bagunlah Kepercayaan
Diri Anda
Percaya diri ini bukan sifat yah! Karena menurut
Bapak Mario Teguh Percaya Diri adalah kemampuan seseorang untuk mampu percaya
terhadap dirinya sendiri, jika kamu tidak bisa membangun kepercayaan terhadap
dirimu sendiri, bagaimana kamu bisa membangun kepercayaan orang lain terhadap
diri kamu. Tentu tidak bisa bukan?
Membangun percaya diri juga merupakan proses dalam
mengenali diri kamu secara dalam. Oleh sebab itu mulai sekarang kenalilah diri
kamu sebelum berkenalan dengan orang lain.
11. Dengan Kebiasaan
Menulis
Menurut Waidi (Motivator) dalam situs Blog resminya darta-pintar. menulis juga mampu mengatasi Grogi dalam diri. menulis bentuknya bisa apa saja
baik artikel, cerita, pengalaman, diary. Karena dengan menulis merupakan cara
efektif untuk membangun “bangunan logika”, sebuah bangunan yang masuk akal. Bila
anda sudah terbiasa menulis tentang topic-topic yang masuk akal, akan
memudahkan kamu pada saat bicara.
Demikian merupakan diskusi singkat mengenai Grogi,
Penyebab Grogi, dan Cara Penakluk Grogi. Untuk selalu diingat bahwa berbicara
merupakan sebuah keterampilan yang
membutuhkan proses untuk menjadi pembicara yang tidak grogi. Jadi sering-seringlah
anda berproses karena dengan proses kamu akan mampu menaklukkan rasa grogi.