Tips Dalam Menghadapi Wawancara Kerja
Daftar Isi
4 hari berlalu tanpa ngeblog seperti layaknya sayur
tanpa garam, hidup terasa lebih hambar. Heheh. Dikarenakan ada tugas negara
yang harus diemban selama 4 hari, mengharuskan sang admin untuk meninggalkan
dunia perblog’an selama 4 hari. Alhamdulillah tugas sudah selesai, dan bisa
kembali ke aktivitas biasanya.
Setelah mengumpulkan data, dengan ini wowcang ingin
menyampaikan sebuah artikel mengenai Tips seputar menghadapi wawancara kerja.
Bersama dengan Bapak Iwan selaku
karyawan departemen HRD di sebuah perusahaan gabungan baja
Indonesia-Korea, beliau menyampaikan tips teruntuk kaum muda baik lulusan SMK
maupun fresh graduated dalam
menghadapi tes wawancara kerja.
Tes wawancara merupakan salah satu dari serangkaian
tes yang dilakukan dalam seleksi karyawan baru, Serangkaian tesnya antara lain
; TPA (Tes Potensi Akademik), Psikotest, FGD (Focus Group Discussion), Interview HRD, Interview User, dan Tes
Kesehatan. Itulah beberapa serangkaian tes umum yang hampir semua perusahaan
lakukan, namun tidak menutup kemungkinan ada kebijakan tes lain di
masing-masing perusahaan, karena beda perusahaan pasti beda metode.
Diantara serangkaian tes tersebut, ada tes yang
cukup untuk mengadu mental yaitu tes wawancara. Bagi beberapa orang tes
wawancara merupakan tes yang cukup menjadi momok, karena dalam tes ini ilmu
dasar komunikasi akan digunakan.
Banyak calon karyawan gagal dalam tes ini. letak
kesalahannya dimana? Tidak ada yang tahu, karena tes ini terjadi antara anda
dengan tim pewawancara. Kita sebagai yang diwawancarai hanya bisa mencari
referensi dan mempersiapkan segala sesuatunya agar berharap tes dapat berjalan
dengan lancar. Walaupun demikian, tetap saja pertanyaan yang diberikan pada
saat tes wawancara pasti diluar dugaan.
Sedikit cerita, admin sendiri telah melaksanakan
hampir 7 kali tes wawancara, dan semuanya gagal. Haha bukan gagal melainkan
belum berhasil.
Sempat terpikir sebenarnya jawaban apa yang dicari
oleh pewawancara. Sepertinya sudah berusaha untuk menjawab sebenar-benarnya,
namun hasil selalu berkata lain.
Tidak usah khawatir karena disini wowcang bersama
Bapak Iwan akan memberikan tips kepada kalian dalam menghadapi tes wawancara.
Diperingatkan terlebih dahulu bahwa apa yang
disampaikan bukanlah ilmu yang wajib diterapkan, karena semua kembali kepada
apa yang anda yakini. Lakukan jika memang itu benar.
Sebelum beranjak lebih lanjut maka ada kalimat yang
harus diyakini terlebih dahulu
“Sama seperti halnya kalian yang mencari tempat kerja terbaik, perusahaan pun demikian mencari kandidat yang terbaik dan cocok untuk pekerjaannya”
“Jawaban yang anda berikan kepada pewawancara tidak diukur salah atau benar, melainkan kurang tepat. Kecuali Interview User yang semua diukur salah atau benar”
Ada 2 tipe tes wawancara, yaitu tes wawancara HRD
dan tes wawancara User, wowcang bilang Wawancara HRD adalah tes kepribadian,
sedangkan Wawancara User adalah tes untuk mengukur kematangan ilmu dan aksi
tepat anda.
Dalam wawancara HRD jawaban tidak selalu diukur
salah atau benar, melainkan tepat atau tidaknya. Karena wawancara HRD
dimaksudkan untuk mencari tahu bagaimana kepribadian anda, bagaimana pola pikir
anda, dan lain sebagainya. Hal ini yang menyebabkan mengapa pertanyaan HRD
selalu menjerumus tentang masalah atau keturutandilan anda kepada sekitar.
Berbeda dengan wawancara user yang selalu mengacu
kepada pemahaman ilmu yang selama ini anda pelajari yang dikaitkan dengan kasus
nyata.
Setidaknya inilah yang wowcang tahu selama mengikuti
tes wawancara user dan HRD.
Bapak Iwan menambahkan bahwa jika anda belum lolos
tes wawancara, hal ini bukan berarti bahwa anda gagal, melainkan pekerjaan yang
harus diemban dirasakan belum cocok untuk anda.
Namun tetap ada hal yang harus diperhatikan pada
saat wawancara kerja
Pada Saat
Wawancara, Hal yang Pertama Harus Dibangun Adalah Kesan
Seperti kata pepatah “Tidak Ada Kesempatan Kedua Untuk Membangun Kesan yang Baik”. Dalam
wawancara hal yang harus dibangun terlebih dahulu adalah kesan. Membuat
pewawancara terkesan harus menjadi prioritas anda dalam wawancara, karena
dengan cara ini pertimbangan anda untuk dapat diterima kerja menjadi lebih
besar.
Selalu ingat bahwa hal yang paling diingat oleh
kebanyakan orang adalah kesan yang dirasakan diawal perjumpaan. Ketika anda
memulai suatu pertemuan dengan kesan yang baik, maka orang akan cenderung
mengabaikan kesalahan yang mungkin anda buat dikemudian karena kesan positif
yang telah terbangun sejak awal.
Berbeda ketika anda membuat kesan pertama yang
buruk, maka orang akan cenderung ragu terhadap anda, tidak peduli apapun yang
anda lakukan untuk meyakinkannya.
Itulah mengapa kesan pertama yang baik harus
dibangun terlebih dahulu dalam wawancara.
Cara Terbaik Membangun Kesan Awal Bagaimana?
Caranya mudah dan simpel, anda bisa memulai dengan
menggunakan pakaian yang sesuai dan formal pada saat tes wawancara kerja,
menjaga kontak mata, bahasa tubuh yang tidak berlebihan, serta cara bicara yang
sesuai dan menggunakan bahasa baku harus dilakukan demi terciptanya kesan yang
positif.
Semua harus dimulai dengan memperhatikan hal yang
kecil sekalipun agar dapat memberikan pengaruh yang besar. Pesan non verbal
dalam komunikasi bisa disampaikan melalui berbagai cara. Untuk itu biasakan
anda untuk tidak melakukan ini, sesaat ketika anda telah sampai di tempat tes
wawancara.
Jika anda menggunakan jaket, maka anda bisa
meninggalkan jaket tersebut di motor anda. Hindari menoleh ke kanan dan ke kiri
secara cepat ketika anda sedang mencari pusat informasi atau registrasi. Pada
saat anda duduk pastikan anda duduk secara tegak dengan pinggang menempel
disandaran dan dagu yang tegak. Aturlah postur tubuh anda dengan baik dan tidak
menampilkan gerak-gerik yang tidak keren.
Ketika anda sedang menunggu, maka hindarilah
kebiasaan sibuk dengan handphone anda, sebaiknya isilah waktu luangmu dengan
hal-hal baik seperti membaca buku motivasi atau buku pengembangan diri.
Pada saat tes wawancara hendak berlangsung, maka
jabatlah tangan pewawancara dengan sedikit tenaga untuk menunjukkan bahwa anda
antusias mengikuti tes ini. Pada saat berjabat tangan anda bisa menyondongkan
badan sedikit ke depan untuk menunjukkan rasa hormat kepada pihak pewawancara.
Biasakan untuk tidak duduk jika belum diperkenankan
untuk duduk, ditambah senyuman manis dapat meningkatkan rasa percaya diri anda.
Setidaknya itulah kurang lebih hal yang dapat anda
lakukan untuk membangun kesan yang baik.
Hindari Menjawab
Pertanyaan Dengan Jawaban yang Terlalu Umum
Bapak Iwan mengaku bahwa masih banyak orang yang
menjawab pertanyaan yang diberikan pada saat wawancara dengan jawaban yang
terlalu umum. Seperti contohnya ketika anda diminta untuk memperkenalkan diri
kepada pihak pewawancara, masih ada orang yang menjawab pertanyaan tersebut
dengan memberikan detail informasi diri seperti nama, umur, tanggal lahir,
hobi, dan lain-lain yang menyangkut data personal.
Padahal maksud dari pihak pewawancara adalah anda
memperkenalkan diri bagaimana diri anda yang sebenarnya, kelebihan anda, dan
lain-lain. Itulah yang seharusnya anda ceritakan bukan data detail personal
anda yang masih bisa dibaca sendiri oleh pewawancara di dokumen lamaran anda.
Contoh lainnya yaitu ketika anda ditanya rencana 5
tahun kedepan, kebanyakan orang akan menjawab tentang resolusi yang mereka
rencanakan tanpa menjelaskan alasan dan bagaimana cara untuk mewujudkannya.
Wawancara itu
Bukan Ajang Tempat Curhat atau Pengakuan Dosa
Ada orang bilang “Ceritain
aja semuanya ketika tes wawancara biar bisa dilihat kalau kita jujur”.
Jujur yah jujur tapi anda harus tetap menyaring mana yang pantas dibicarakan
dan mana yang tidak. Pewawancara bukan teman yang bisa anda mintai pendapatnya.
Jadi jika memang yang dibicarakan sudah menjerumus ke aib maka anda bisa
menghentikannya dengan mengalihkan ketopik lain.
Tapi yang jelas pewawancara tidak akan bertanya
tentang hal yang tidak-tidak, atau suatu hal yang bersifat privasi. Pewawancara
akan selalu bertanya yang sekiranya dapat menggambarkan bagaimana anda di mata
mereka. Jadi anda sendiri jangan sampai terbawa untuk bercerita yang sekiranya
bersifat privasi ke mereka.
Hindari Bertanya
3 Topik Di bawah ini Saat Wawancara
Ada 3 pertanyaan yang enggak enak banget jika
ditanyakan pada saat wawancara, yaitu ;
1. Masalah Gaji
Status anda masih calon karyawan. Sangatlah tidak
etis jika anda menanyakan masalah gaji pada saat wawancara, karena membahas
gaji sudah ada momennya pada saat anda menandatangani kontrak kerja.
2. Fasilitas Cuti
Baru tahap tes anda sudah bertanya masalah cuti?
Gaji dan cuti merupakan hak bagi setiap karyawan, semua akan dibahas pada saat
penandatanganan kontrak kerja. Jadi bersabarlah!
3. Bertanya Tentang Perusahaan Bergerak Di Bidang
Apa?
Sekarang sudah zaman internet. Di zaman seperti ini,
informasi sangat mudah dicari. Disarankan sebelum anda mengikuti tes wawancara,
carilah informasi mengenai bidang apa yang digeluti oleh perusahaan tempat anda
melamar. Sehingga pada saat ditanya tentang perusahaan, anda mampu untuk
menjelaskannya. Tetapi ingat untuk tidak menjawab secara berlebihan dengan
menceritakan sejarah awal berdirinya perusahaan, karena itu sangat tidak perlu.
Dengan dapat menjawab pertanyaan seputar perusahaan,
setidaknya dapat menggambarkan bahwa anda antusias untuk bekerja disini.
Handphone Mohon
Dimatikan
Bapak Iwan menambahkan, bahwa beliau kurang suka
jika ditengah-tengah wawancara ada HP berdering. Hal itu menunjukan bahwa anda
tidak menghargai momen yang terjadi saat itu.
Hal yang Paling
Parah Adalah Datang Terlambat
Datang terlambat sudah pasti menunjukan sifat
ketidakdisiplinan. Usahakan untuk selalu datang setengah hingga satu jam
sebelum tes wawancara. Namun jika anda terlambat akibat dari kondisi yang tidak
memungkinkan seperti ban bocor atau kendaraan rusak, alangkah lebih baiknya
jika anda menelpon pihak perusahaan. Sampaikan kepada beliau tentang kondisi
anda saat itu, dan tawarkan alternatif pilihan bila seandainya tidak dapat
datang tepat pada waktunya. Jika anda menghargai pertemuan itu, pihak
pewawancara akan mempertimbangkan anda kembali. Selama benar pasti ada jalan.
Diakhir Sesi
Biasanya Pihak Pewawancara Akan Memberikan Kesempatan Bertanya Kepada Anda
Yang wowcang tanyakan ketika sesi wawancara berakhir
adalah menanyakan pendapat beliau tentang saya agar apa yang sekiranya perlu dikembangkan,
bisa diasah kembali. Selain itu, anda juga bisa menanyakan waktu tenggang yang
dibutuhkan untuk menunggu pengumuman hasil, agar target anda dapat tetap
berjalan sesuai rencana.
Demikian tips yang dapat wowcang dan Bapak Iwan
berikan. Memang hanya sedikit, namun Insya Allah akan berguna bagi anda yang
membacanya. Akhir kata Salam Sukses
dan Ucapan Terimakasih kepada pembaca dan Bapak Iwan yang telah meluangkan
waktu berharganya.
Posting Komentar