Perbedaan Antara Titik Beku, Titik Lebur, dan Titik Didih
Daftar Isi
Asal kalian tahu!! Di sistem dimana kita hidup ada sistem yang tak kasat mata tetapi harus diyakini. Seperti air, udara, dan unsur lainnya dapat berubah wujud sesuai dengan sistem propertis yang masing-masing mereka miliki.
Seperti air yang membeku pada suhu 0 oC dan mendidih pada suhu 100 oC di kondisi tekanan 1 atmosfir. Semua unsur pasti memiliki propertis masing-masing yang dibutuhkan agar berubah bentuk.
Propertis seperti inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh kita agar dapat digunakan sehingga dapat membantu aktivitas industri ataupun aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dari 1 zat/unsur memiliki ragam propertis mulai dari viskositas, pengaruh terhadap tekanan, titik beku, titik didih, titik lebur, dan lain-lain. Namun, dalam artikel ini hanya akan menjelaskan perbedaan antara titik beku, titik didih, dan titik lebur karena ketiga ini lebih mudah diterima secara umum dan merupakan informasi yang patut untuk diketahui.
Teman saya pernah bertanya akibat heran karena kopi yang dia tinggalkan di ruangan selama satu malam hanya tinggal endapannya saja, padahal kemarin ditinggalkan dalam keadaan masih ada sedikit cairan.
Dalam fenomena ini merupakan fenomena air yang menguap (bukan mendidih). Kita memang sering bersinggungan dengan air yang mendidih ketika dipanaskan. Dan kita tahu bahwa air yang mendidih, terjadi suatu perubahan bentuk dari air menjadi uap air. Itulah mengapa ketika kita mendidihkan air, lama-kelamaan air tersebut menjadi semakin sedikit karena banyak uap air yang dilepaskan ke udara akibat dipanaskan.
Namun faktanya, fenomena terjadinya penguapan air sebenarnya tak harus membuat airnya mendidih agar menguap.
Karena air, khususnya bagian permukaan air dapat menguap dengan sendirinya. Fenomena ini sama seperti halnya baju yang kering walaupun dijemur dalam ruangan, dan rambut yang mengering dengan sendirinya tanpa dipanaskan.
Tidak hanya air, unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, dan lainnya. Mereka memiliki sifat dan karakterisitik sendiri mengenai kondisi apa yang dibutuhkan untuk mereka berubah bentuk.
Untuk itu, 3 istilah diatas perlu dapat kita bedakan. Inilah perbedaan dari titik beku, titik didih, dan titik didih.
Titik beku
Ambilah contoh air atau H2O, pada saat ketika kita ingin membuat es batu. Kita pasti akan memasukkan air yang ditempatkan dalam cetakan atau kantung plastik ke dalam freezer yang kemudian didiamkan selama semalaman hingga akhirnya air tersebut menjadi sebuah padatan yang keras.
Pada saat inilah fasa air yang semula berupa cairan berubah fasa atau bentuk menjadi padatan berupa es batu. Fenomena inilah yang disebut air telah memasuki titik beku sehingga berubah menjadi padatan yang kita kenal dengan Es.
Titik Lebur
Titik lebur dikenal juga sebagai titik leleh. Ketika es yang tadi kita buat di letakkan di luar ruangan dengan suhu ruang (21-30 oC) lama kelamaan es tersebut pasti akan menjadi cair berupa air.
Kondisi inilah yang disebut es telah memasuki titik lebur yang dimana titik lebur atau titik leleh air terjadi pada temperature diatas 0 oC hingga batas titik didihnya yaitu 100 oC di tekanan 1 atmosfir.
Titik didih
Titik didih dimana air yang berupa cair mendidih menjadi bentuk uap gas air akibat diberikan energi panas yang mengakibatkan molekul air bergerak cepat dan terlepas menuju udara akibat ikatan antara molekul air yang lemah akibat dipanaskan.
Berbeda dengan titik uap air yang hanya terjadi pada permukaan air saja, titik didih terjadi secara keseluruhan di zat air.
Pada saat dipanaskan, gerakan antar molekul menjadi tidak stabil ke segala arah. Ikatan yang terjadi antar molekul saling berjauhan dan lemah. Selain itu, tekanan zat uap air setara atau berbandung lurus dengan tekanan udara luar sehingga menguap ke udara.
Begitulah penjelasan mengenai perbedaan titik beku, titik lebur, dan titik didih.
Beda halnya dengan unsur seperti nitrogen, oksigen, raksa, dll yang memiliki kondisi titik yang berbeda-beda.
Baca juga :
Beginilah proses bagaimana udara cair dibuat
Air yang membeku, via pixabay.com |
Propertis seperti inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh kita agar dapat digunakan sehingga dapat membantu aktivitas industri ataupun aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dari 1 zat/unsur memiliki ragam propertis mulai dari viskositas, pengaruh terhadap tekanan, titik beku, titik didih, titik lebur, dan lain-lain. Namun, dalam artikel ini hanya akan menjelaskan perbedaan antara titik beku, titik didih, dan titik lebur karena ketiga ini lebih mudah diterima secara umum dan merupakan informasi yang patut untuk diketahui.
Teman saya pernah bertanya akibat heran karena kopi yang dia tinggalkan di ruangan selama satu malam hanya tinggal endapannya saja, padahal kemarin ditinggalkan dalam keadaan masih ada sedikit cairan.
Dalam fenomena ini merupakan fenomena air yang menguap (bukan mendidih). Kita memang sering bersinggungan dengan air yang mendidih ketika dipanaskan. Dan kita tahu bahwa air yang mendidih, terjadi suatu perubahan bentuk dari air menjadi uap air. Itulah mengapa ketika kita mendidihkan air, lama-kelamaan air tersebut menjadi semakin sedikit karena banyak uap air yang dilepaskan ke udara akibat dipanaskan.
Namun faktanya, fenomena terjadinya penguapan air sebenarnya tak harus membuat airnya mendidih agar menguap.
Karena air, khususnya bagian permukaan air dapat menguap dengan sendirinya. Fenomena ini sama seperti halnya baju yang kering walaupun dijemur dalam ruangan, dan rambut yang mengering dengan sendirinya tanpa dipanaskan.
Tidak hanya air, unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, dan lainnya. Mereka memiliki sifat dan karakterisitik sendiri mengenai kondisi apa yang dibutuhkan untuk mereka berubah bentuk.
Untuk itu, 3 istilah diatas perlu dapat kita bedakan. Inilah perbedaan dari titik beku, titik didih, dan titik didih.
Titik beku
Ambilah contoh air atau H2O, pada saat ketika kita ingin membuat es batu. Kita pasti akan memasukkan air yang ditempatkan dalam cetakan atau kantung plastik ke dalam freezer yang kemudian didiamkan selama semalaman hingga akhirnya air tersebut menjadi sebuah padatan yang keras.
Pada saat inilah fasa air yang semula berupa cairan berubah fasa atau bentuk menjadi padatan berupa es batu. Fenomena inilah yang disebut air telah memasuki titik beku sehingga berubah menjadi padatan yang kita kenal dengan Es.
Titik Lebur
Titik lebur dikenal juga sebagai titik leleh. Ketika es yang tadi kita buat di letakkan di luar ruangan dengan suhu ruang (21-30 oC) lama kelamaan es tersebut pasti akan menjadi cair berupa air.
Kondisi inilah yang disebut es telah memasuki titik lebur yang dimana titik lebur atau titik leleh air terjadi pada temperature diatas 0 oC hingga batas titik didihnya yaitu 100 oC di tekanan 1 atmosfir.
Titik didih
Titik didih dimana air yang berupa cair mendidih menjadi bentuk uap gas air akibat diberikan energi panas yang mengakibatkan molekul air bergerak cepat dan terlepas menuju udara akibat ikatan antara molekul air yang lemah akibat dipanaskan.
Berbeda dengan titik uap air yang hanya terjadi pada permukaan air saja, titik didih terjadi secara keseluruhan di zat air.
Mengapa air mendidih saat dipanaskan?Dalam air terdapat molekul-molekul air yang berkumpul menjadi satu membentuk air dalam bentuk cair. Masing-masing molekul memiliki ikatan tarik menarik dan mengalir mengelilingi satu dengan yang lain.
Pada saat dipanaskan, gerakan antar molekul menjadi tidak stabil ke segala arah. Ikatan yang terjadi antar molekul saling berjauhan dan lemah. Selain itu, tekanan zat uap air setara atau berbandung lurus dengan tekanan udara luar sehingga menguap ke udara.
Begitulah penjelasan mengenai perbedaan titik beku, titik lebur, dan titik didih.
Beda halnya dengan unsur seperti nitrogen, oksigen, raksa, dll yang memiliki kondisi titik yang berbeda-beda.
Baca juga :
Beginilah proses bagaimana udara cair dibuat
Posting Komentar