Jangan Menyerah, Kita Berjuang Bersama Yah!
Here I am.. sitting on the bench with same condition, and same problem...
Udah kali ke-5 di Tahun 2020 melihat beliau berjuang melawan penyakitnya. Udah kali ke-3 beliau memasuki ruangan merah untuk memperbaiki apa yang kami percaya bisa diperbaiki.
Hipertensi di tubuhnya serta Glukoma di matanya membuat kami harus bersabar lebih di tengah Tahun yang penuh ketidakpastian ini. Hanya doa, usaha serta kehadiran kami yang bisa kami berikan semampunya.
Pengorbanan segi immateril maupun materil sudah tidak kami pedulikan mengingat harapan kami hanyalah ingin melihat beliau kembali seperti semula meskipun harapan itu hanyalah sebuah Harapan yang mungkin hanya Mukzizat Yang Maha Kuasa yang mampu merubahnya.
Senyuman serta semangat beliau yang menjadi semangat kami untuk tidak menyerah dengan keadaan. Yah, walaupun kami sadar dibalik senyuman beliau ada sakit yang ditahan disetiap tidurnya.
Ya Tuhan, jika boleh Hamba meminta untuk memindahkan rasa sakitnya ke tubuh hamba. Jujur, air mata ini tak pandai kutahan melihat beliau terbujur lemas di rumah sakit. Bahkan di rumah sekalipun, Aktivitas beliau sudah tidak seperti sebelumnya dimana dibalik jari-jari tangannya mampu mengemban tanggung jawab keluarga ini sampai sekarang.
Melihat kami para anaknya sudah tumbuh dengan sangat baik, walaupun kami sadar kami masih memiliki banyak kekurangan. Tapi, tak pernah kau lihat itu. Kami selalu menjadi yang terbaik di mata beliau.
Malam ini, ditengah sunyinya suasana dan hiruknya udara Kota Jakarta. Kulihat beberapa suster bersiap untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka keluar melalui pintu utama berjalan bersama dengan lainnya lengkap dengan atribut kesehatan, saling melambaikan tangan.
Di ujung pintu utama tepatnya di parkiran mobil. Aku duduk di bangku bata melihat sedikit ke arah mereka dengan senyuman kecil di wajahku, kemudian kembali fokus dengan tablet yang kupegang untuk melanjutkan tulisan kecil ini.
Lantunan lagu Lady Antebellum - Cold As Stone berhasil menghanyutkan pikiranku yang sedang kemana-mana.
"Oh,,, sh*t" Begitu batinku mengingat pikiranku sudah melayang kemana-mana.
Pikiran tentang keadaan beliau, pikiran tentang pekerjaan yang kutinggalkan, pikiran tentang pertanyaan kenapa, bagaimana dan banyak hal berhasil mengacaukan pikiranku.
Begitulah Aku, dengan segala kekurangan yang terus berlebihan dalam berpikir. Ingin rasanya seperti orang lain yang bisa santai dalam segala hal. Tapi sejak dulu. Perasaan bersalah, perasaan untuk berpikiran yang nggak-nggak memang sudah menjadi kelemahanku.
Bahkan kondisi sekarang pun, sebagian pikiranku terus memikirkan "perasaan bersalah" karena sejak beliau sakit sudah berapa hari aku izin mangkir dari kerjaan. Bahkan Aku izin kepada mereka untuk memperbolehkan mengambil hak cutiku tahun depan alias berhutang cuti.
Yah, peraturan tetaplah peraturan. Selama semuanya masuk akal, Aku menawarkan sebuah solusi agar semuanya bisa saling terima. Toh, Urusan keluarga dan urusan pekerjaan memang sudah seharusnya dipisahkan. Rasanya egois saja jika urusan keluarga ku bawa di tengah urusan pekerjaan walaupun kusadar memang sulit untuk melakukannya.
Jadi, aku kembali izin untuk mengutamakan keluargaku terlebih dahulu. Aku yakin mereka leaderku, dan rekan kerjaku pasti mengerti.
Tidak terasa jam telah menunjukan pukul 23:21. Rupanya sudah hampir tengah malam. Lagu yang diputar dalam playlist "The Best of Lady Antebellum" sudah berputar kembali ke track awal.
Tulisan inipun sudah tak ada kemajuan lagi. Jadi, kuputuskan untuk mengakhirinya. Kututup tablet ini dan kembali ke pintu utama.
Tak lupa pula sebelum masuk untuk cuci tangan terlebih dahulu. Mengingat keadaan pandemi yang masih belum menunjukan adanya kebaikan. Kutorehkan senyuman ke petugas jaga dan kembali ke kamar beliau.
Kulihat Ibu sudah tidur di sofa.
"Mau minum atau makan apa gitu pak??" Kutawarkan sesuatu ke beliau yang rupanya masih belum tidur.
Beliau hanya menggeleng. Kemudian kubetulkan sedikit selimut beliau.
"Insha Allah Besok pulang pak... Cepet sembuh yah"
Kumatikan lagu yang berputar di headset ini.
This picture is for you da... |
Kok aku bacanya sedih banget. Semoga lekas membaik buat bapaknya. Amin. Saya jadi teringat almarhum Papah, berat banget buat kita nerima kabar beliau waktu itu.
Udah kerjaan mah nggak usah dipikirin. Keluarga dulu nomor satu.
Mas Bayu jangan patah semangat, insya Allah bapaknya akan sembuh kembali.
Sabar ya mas bay.... Seperti judulnya, kita semua berjuang bersama yah...💪😁
insyaAlloh sebentar lagi bapaknya mas bayu pulang ya dan bisa kumpul lagi dengan keluarga
ikut mendoakan dari sini juga, semoga nginapnya di rs ga lama-lama, orang rumah sudah kangen bapak pastinya 😊 dan yang lebih penting lagi, semoga mas bayu sendiri juga tetep jaga kesehatan dan tak lupa makan, karena kadang memang kalau menunggui orang terdekat sakit itu bawaannya kepikiran aja..#pernah ngalamin
tapi mudah mudahan sih bapak cepat membaik ya, aminnn
Semoga bapaknya mas Bayu cepat sembuh dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga tercinta. Dan semoga mas Bayu bisa tetap sehat agar bisa menjaga bapak saat dibutuhkan. Saya hanya bisa bantu doa dan mengaminkan doa-doa yang mas Bayu panjatkan. Semangat, mas!
Tau banget gimana rasanya kalo orang yg paling kita sayang sedang sakit begini, apalagi di saat pandemi sedang mewabah :(. Semoga dikasih kelancaran dan kemudahan juga dari kantormu yaaaa, utk menemani bapak.
Semangat selalu buat mas Bayu, saya turut mendoakan semoga ayahnya cepat sembuh dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga . Amin
Aku ikut mendoakan semoga ayahnya mas Bayu cepat sembuh sehat kembali.
Pasrahkan segala sesuatu nya hanya pada NYA.
Tetap semangat selalu.. istigfar dan dzikir bisa membuat hati lebih tenang.
Saya hanya bisa mendoakan semoga yang terbaik buat bapaknya ya Mas.
Bersabar.....
Saya pernah mengalaminya beberapa tahun lalu dengan kondisi yang kurang lebih sama dengan mas.. Jadi saya tahu persis rasanya..
Malah saya pernah terpaksa tidur di kantor karena tidak tahan berjaga di RS..
Semoga yang terbaik diberikan kepada mas dan keluarga
sabar dan tetap semangat ya
Semoga bapaknya segera sembuh. Aamiin...