Cara Gue Merawat Ikan Koi di Kolam Sederhana
Daftar Isi
Kalian masih Ingat Kisah 3 bersaudara?? Chiko, Kiko, dan Kian??
Yang gede dua itu namanya Kiko dan Kian... Kalau yang kecil namanya Ikan. hehe |
Baca Juga :
Setelah kejadian kepergian Chiko untuk selama-lamanya. Hiks. Gue akhirnya melakukan upgrade dan kebiasaan yang cukup drastis ke mereka dan kolam mereka.
Yah tentunya semua itu hasil dari research *Ceilllah* dari video-video di youtube para master yang memelihara Ikan Koi. Cuma bedanya Ikan Koi mereka kan harganya jutaan dengan kolam super besarnya. Sedangkan gue, Ikan koinya hasil pemberian teman dan ras lokal di kolam yang mini pula.. hehe
Tapi apapun itu alasannya gue tetap sayang banget sama mereka bertiga. Apalagi mereka hasil pemberian sahabat gue. Tetapi dikarenakan guenya yang nggak ahli dalam merawat Ikan. Chiko harus menderita sakit yang parah hingga akhirnya dia meninggal di bulan september 2020. huhuhu. Yaudah lah hitung-hitung buat pengalaman.
Berdasarkan penjelasan dari para master Koi. Ikan Koi adalah ikan yang paling rentan dengan perubahan kondisi air. Air yang terlihat bening bukan berarti indikasi air itu baik untuk Koi. Begitu pula sebaliknya, Air yang terlihat keruhpun bukan berarti menandakan air itu tidak baik.
Karena yang dibutuhkan hanyalah Air yang sesuai dengan standar.. Meskipun begitu, menjaga air kolam koi agar tetap bening adalah sebuah keharusan karena Ikan Koi selain untuk dipelihara. Ia juga dipercaya dapat membuat orang senang bagi siapapun yang melihatnya.. hahah *Siapa sih yang nggak senang ngeliat ikan yang lagi berenang..
Jadi, airnya harus seperti apa??
Kriteria air kolam ikan koi dipengaruhi oleh :
- Kondisi Salinitas Air
- Kadar Oksigen
- pH Kolam
- Suhu Air
Keempat hal itulah yang mempengaruhi kualitas hidup Ikan Koi. Yah meskipun disamping itu ada faktor-faktor pendukung lainnya seperti keberadaan bakteri baik dan kandungan antioksidan. hehe
Terdengar ribet yah.. Tapi sebenarnya kalau sudah dibiasakan ternyata tidak seribet itu.
Sebenarnya Ikan Koi adalah ikan yang gampang buat dipelihara. Cuma karena khasnya adalah ikan koi yang gampang stress, terus kalau semisal sudah stress dia gampang sakit dan mati.
Jadi its better to maintain the water..
Semenjak, Chiko meninggal. Kolam koi mini gue hanya berisikan dua ikan. Which is kinda boring... Jadi, gue memutuskan buat nambah ikan baru. Hanya saja, sebelum nambah ikan baru. Ada beberapa hal yang harus gue benahi terlebih dahulu. Terutama kualitas air..
Dengan cara apa...??
Menggunakan standar kriteria di atas.
Kondisi salinitas atau kadar garam air kolam gue atur di angka 0.1 persen. Untuk menyesuaikannya gue menggunakan garam ikan yang gue beli dengan harga 5000. Lalu bagaimana gue mengetahui kadar garam airnya. Beruntung saat kuliah D3 dulu di Semarang. Gue sempat punya alat Salinometer. Hanya saja, setelah lulus. Alat tersebut sempat hilang entah kemana... Padahal gue beli ini dari hasil nabung dari kerja part time yang harganya itu nggak bisa dibilang murah. Yaitu sekitar 700 ribuan. Dulu, alasan gue beli adalah karena bersangkutan dengan penelitian tugas akhir gue yang melibatkan dengan pendataan kadar garam sebagai faktor penentunya. Bersyukur banget alatnya bisa ketemu di Gudang tertimpa buku-buku... Hiks
Oh ya, alatnya juga sudah include sama termometer jadi sekali ngetes bisa sama ukuran suhu airnya. Oh yaaa, Mengenai suhu air. Sebenarnya ini agak tricky mengingat suhu air kan terpengaruh sama suhu luar juga. Jadi gue nggak bisa yang terlalu ngatur sih. Let it be aja... Soalnya yah selama ini rentang suhu air kolam paling kisaran 25-31 derajat which is fine..
Kemudian mengenai pH Kolam. Gue jaga di angka kisaran 6-8. Namun, gue selalu matok di angka 7 alias pH normal. Bagaimana gue menghitungnya?? Gue menggunakan alat pH meter yang gue beli di Shoppee seharga 75 ribu.
Ini alat yang gue pakai buat ngukur kondisi airnya... Kuning pH meter, Putih Padatan terlarut, Hijau Salinometer |
Selain menjaga kualitas air. Kolam ikan juga gue edit sedemikian rupa yang gue bisa. Yaitu :
1. Drop System
Keliatan nggk tetesannya?? hehe |
2. Filter
Seperti ini gaes |
3. Bikin Shade
Ternyata benar yah kata pepatah tuh bakat orang tua menurun ke anaknya. Dulu bokap semasa mudanya adalah seorang pekerja serabutan pembangunan rumah. Istilah lain sih tukang bangunan.. Jadi, Nggak heran kalau beliau bisa bikin yang bermacam-macam. You name it lah. hahah. Kaya bikin plafon di kamar gue dulu. Beliau bikin sendiri lohh..
Nih plafon buatan bokap dulu.. jadi artsy kan?? hahah Harusnya dipernish og... |
Dan yah, atas bekal sering bantu-bantu itu lah. Gue bikin shade atau cover buat nutupin kolam biar nggak kena hujan atau sinar matahari langsung... Hahahah..
Nih gambarnya, Tak sombong dikit.. hehehe. Soalnya gue masih nggak percaya aja gitu. Ternyata gue bisa gitu bikin kaya begituan.. wkwkwk. Walaupun dalam prosesnya tentu tak segampang itu fergusso. Ada saja rintangannya seperti salah maku atau pakunya tembus ke tembok atau kayunya yang miring atau salah gergaji.. ahahah 😅
Nih gue bikin sendiri... hahah |
4. Meningkatkan kadar Oksigen
Airpump merk Amara |
Tau nggak?? Sebenarnya, pump aquarium yang menghasilkan gelembung itu nggak menghasilkan oksigen lohh!! Dia cuma bertujuan agar permukaan air selalu bergerak karena yang jadi pintu utama oksigen di udara masuk ke dalam air adalah gerakan air permukaan. Jadi kalau permukaan airnya tenang, oksigen nggak bisa masuk genkss. Katanya sih gitu...
Selain, gerakan permukaan air yang berasal dari chamber filter. Gue juga nambahin pompa mini diujung kolam untuk menciptakan arus bawah dan juga mesin airpump cabang 4 agar gerakan permukaan air semakin banyak.
Oh ya, pompa mini buat arus bawah juga gue atur hanya menyala dari jam 5 pagi hingga jam 4 sore agar ikan bisa beristirahat di malam hari. Thanks to Sonoff Smart Outlet yang bisa dihubungin via Aplikasi jadi kapan mati dan menyala bisa diatur jam berapa.. hehe
5. Antioxidant dan Claykoi
Amunisi gaess |
Gue juga menggunakan Claykoi per 2 minggu sekali.
6. Pakan Ikan.
Pakan gue beli yang standar. Merknya Sankoi kemudian gue campur dengan pellet ikan merk Sakura. Kenapa gue campur?? Karena semenjak ikan ditambah, variasi ukuran ikan jadi bermacam-macam. Pellet sakura yang kecil bertujuan buat ikan yang kecil-kecil.
Oh ya,, gue juga ngasih Red Maggot dan cacing kering sebagai cemilan. Yang gue kasih paling seminggu 2-3 kali. hehe.
Setelah semua dirasa cukup. Barulah, saat bulan November gue nambah ikan Koi yang kecil-kecil dan beberapa Ikan Karper ke dalam kolam agar Kiko dan Kian punya teman.
Itu batu merah namanya batu Lava... Katanya sih bagus buat hiasan kolam.. haha. Gue kasih Hijau-hijau juga biar ada kesan hijaunya gitu.. hihihi |
Bersyukur dari semenjak nambah ikan sampai sekarang belum ada yang sakit atau mati. I guess it worked...
thank you for sharing
oiiii aku kayak koi dunk dek bayu...aku gampang stress nih #nahloh...panas si mbul hahahha
hmmm makasih banyak nih jadi nambah pengetahuanku tentang segimana soh standar air yang bisa jadi habitat ikan, khususon ikan jenis koi agar bisa idup dengan sehat dan nyaman...ternyata mencakup beberapa hal termasuk ke 4 point di atas...
btw koi ama karsen ga sikut sikutan kan hidup dalam satu kolam?pakannya cacing kering...bentuknya gimana tuh dek batu? ga panjang oanjang kan..udah dijadiin bubuk atau gemana tuh? ga papa sombong dikit uda sakseis bikin kolamnya as well as apa yang distandarkan wkwkwkkw
semoga koi yang ini sehat terus ya...jangan nyusul chiko...nanti tuannya sedih hehhehe
Gimana, oke g tuh gombalanku? 🤣
Tapi sumpah ya Bay, aku kalau urusan peliharaan gini angkat tangan. Cuman bisa manggut-manggut aja sama cerita kamu, sama tercengang karena effort yang kamu keluar wow, ruaarr biasa!
Aku dikasih tanaman sama si hyung aja mati setelah 3 bulan bersamaku 🤣
Maka dari itu, tiap kali bahas hewan peliharaan, aku g bisa cerita banyak karena tak tahu harus berkata apa
ternyata agak susah pelihara ikan, makin ciut nyali mas :D
Aku baru tahu kalau pump itu sebenarnya bukan produksi oksigen! Woaaa my whole life is been a lie 😂 aku pikir dia memproduksi oksigen, makanya harus pakai pump itu, ternyata gerakan air yang mengundang oksigen masuk ya. Thank you insightnya!
Bayu keren ih bisa membuat atap rumah ikan sendiri wkwkwk pasti bangga banget setiap lihat atap rumahnya ikan 🤣. Siapa tahu besok bisa bikin atap rumah ikan yang lebih luas~ wkwkwk
Semoga ikan-ikan Bayu bisa panjang umurnyaa! Dan jadi besar-besar, sebesar Arapaima gitu 🤣 #halu
Selalu kagum deh sama orang yg punya hobi memelihara hewan..
kandungan DO juga engga kalah penting
makanya banyak parameter yang harus diperhatikan
itulah alasan aku engga rawat ikan karena engga bisa mengurus hal hal ini
salut buat mas bayu semoga ikannya sehat sehat ya
seneng emang kalau bisa liat ikan habis pulang kerja atau pas libur gitu
Oiyaaa karena saya gak ngikutin dari awal, jadi penasaran kalau namain ikan itu apa ga bingung? Sepertinya ikan mirip2 bentuk dan warnanya wkwk
Aku angkat tangan deh
Cuma sanggup piara ikan cupang
Ngga perlu sering diibersihinnn
Ngga perlu sering dikasih makann
Ngga ribett
hahahahhaa
Pantesan saya dulu pernah pelihara ikan mas beli di pasar, eh baru dua hari mati. Sayang ikannya kecil, kalo gede aku goreng saja.😂
Aku jd tau kalo gerakan yg memutar air supaya oksigen masuk. Kirain oksigen bisa lgs msk aja ke air gitu wkwkwkwk
Temenku ada yg mulai suka pliara ikan, pake akuarium tapi. Dan ikannya ikan laut. Lebih rempong ternyata hahahaha. Dia pas msh belajar cerita, ternyata ada tumbuhan air yg malah bahaya kalo ditaro di aquarium air laut Krn beracun :p. Banyaak yg hrs aku pelajari sepertinya kalo mau pliara ikan :D.
Aku jd penasaran ikan2 yg banyak dipliara di rumah2 makan seafood, yg ikannya montok2, ato ikan yg kmrn aku liat di Hyatt, itu perawatannya gimana yaaa. Mana banyak dan gemuk2. Trus kayaknya jinak, Krn berani bgt sampe ke pinggir kolam :D.
Kak Bayu ini melihara ikan untuk diternak lalu dijual belikan, atau sekadar hobi?