Filosofi Teras #JanexLiaRC

Daftar Isi

Akhirnya kelar juga ini buku.. hahah 😅 btw, kalau dipikir-pikir gue sama sekali belum pernah lohh nyelesaiin buku non fiksi sekali duduk 🤣. Kalian pernah nggak?? Kalau buku fiksi jangan ditanya ya.. 😂 kadang malah ada yang sampai bikin lupa makan kalau udah tenggelam.. hehe 🌊

***

Kemarin sewaktu tahu kalau Mba Jane dan Lia bikin event Reading Challenge. Suwer terkewer-kewer demi apapun gue langsung yang kaya "This is my Chance...!😂" Wkwkwk.. *lebay yakkk 

Tapi serius guys, Sesenang itu soalnya gue...!! Apalagi buat nulis tulisan tentang buku di blog sudah lama stuck di kepala gue sejak pertengahan Tahun 2021 lalu dimana bacaan gue memang mulai menggebu-gebu 🤣. Tapi ya gitu... semisal udah beres baca, niat mau nulis langsung Psst Umesss bak ditelan bumi. wkwk 😭😅 "mbohh kenapa..."

Padahal lumayan kan ya? Siapa tahu bisa ikutan meramaikan jagat perbukuan di kalangan Blogger. Apalagi judul buku yang gue baca isinya Mantep-mantepp. Sebut saja Rumah Lebah, Second Sister, Midnight Library... 😅 *My Top 3 2021

Sumpah!!! Beruntung banget pokoknya gue bisa dapat circle yang bacaannya Ajegilee bikin SHOCK 😱😱!!

Bahkan gue sama Toni sampai berlangganan Gramedia Digital sejak "bulan apa geh, Ton??" Sampai sekarang... ya meskipun gue sebenarnya jarang banget baca buku di Gramdig 🤭. Terakhir buku yang gue baca di Gramdig itu Atomic Habit bulan Oktober atau November gitu. Haha 😂. Sisanya gue lebih sering baca dari buku fisik.. Jadi, selama ini gue lebih ke nemenin si Toni buat bayar biaya langganan biar dia bisa tetap nabung buat biaya nikah ntar 🤪🤣✌️. Ekekekek

Sekian Intermezzo kali ini.. LANJOOOTTT

***

Pas JanexLia hadir dengan kabar Challenge. Gue sebenarnya lagi proses baca buku ini.. Saat itu baru sampai halaman 15an kalau nggak salah. Terus pas tahu tema bulan ini warna Orange. Gue yang kaya "woahhh kebetulan sekali. Buku ini sampulnya juga warna Orange".. ehh iya kan ya?? 

"INI ORANGEE KAN YA LI, MBA JANEE??" hahah 🤣 *Maksa

Sebenarnya sampul original buku ini warnanya dominan Putih. Tapi buku yang gue dapat punya Sampul Edisi Terbatas Cetakan ke-25 yang warnanya Orange kekuning-kuningan.. 😂 Jadi, gue mem'pedekan diri buat ikutan.. haha 🤣

Ya hitung-hitung sebagai batu loncatan juga biar bisa rutin nulis tentang buku.. 😁 hehe

Btw, buku ini hasil pemberian dari Seorang Teman di Kampus. Sebenarnya Buku Filosofi Teras by Henry Manampiring sudah masuk wishlist daftar bacaan gue dari dulu, tapi belum ada kesempatan buat beli dan baca. 

Jadi, beruntung banget pas dia nanya ke gue "udah baca buku Filosofi teras belum, Bay?" Terus selang 2 hari tahu-tahu ada paket buku 😭😭 tiba. 

Jadilah buku ini buku pertama yang gue baca di Tahun 2022 ✌️✌️. *kemudian tersadar kalau Intermezzo gue nggak kelar-kelar 😭😭 wkwk*

Kesan setelah membaca buku ini :

I LOVE IT.. ❤ I LIKE IT 🥰 nilai 9/10..

Sekian review buku Filosofi Teras menurut gue. Haha *Candaa ya #Review Buku Paling Bagong 😂

Jujurly gue bingung mau bahas apa aja.. nulis review buku Non Fiksi ternyata lebih susah ketimbang buku fiksi. Dulu pas gue nulis Review Semangat Tante Sasa by ThessaLivia. Ngetiknya lancar banget kaya air pancuran 😁 Sedangkan, ini buku. Otak gue sampai jungkir balik muter-muter dikegiatan ketik-hapus-ketik-hapus 😂🤣.. hehe *lahh malah curhat..!!! 👊*

Sebenarnya pas awal baca bagian pembukaan. Gue sempat hampir terkena Reading Slump karena isinya terlalu teoritis *menurut gue ya 🤔*. Bagian pembukaan ini bagian dimana Pak Henry menjelaskan Filosofi Stoa/Filosofi Teras itu sendiri. Isinya kebanyakan tentang cerita sejarah zaman baheula, zaman Yunani 😂 dan istilah-istilah lain yang jujur gue butuh waktu buat masukin ke dalam Otak 😆. Hahah

Tapi semakin dibaca, dan dibaca.. Isinya semakin bagus dan jelas.

Apalagi pas ditanyain gini : 

"Apakah kamu termasuk orang yang esmosian, mudah marah, Overthinking, Baper, dan sulit move on...."

Lah, gue dalam hati langsung yang teriak "YESS, YESS PAKK.. THAT'S MEE 100%!!" 🤣🤣 makanya gue terusin bacanya. Nyicil sehari-sehari.. ehh kelar juga meskipun butuh waktu 10 hari 🤣.

Pak Henry benar-benar membahas bagaimana Filosofi Stoa/Teras dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan penjelasan yang sederhana, padat, dan jelas. Isinya beneran mudah dipahami. Apalagi di cetakan ke-25 ini dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang bagus-bagus. Gue kurang tahu sih ilustrasi ini ada atau nggak di cetakan sebelumnya. 😊

Isi intinya kalau ditarik secara garis besar. Buku ini mengajarkan kita bagaimana menjadi Pemegang Penuh Kendali atas diri kita dan mengesampingkan hal-hal yang diluar kendali kita.

Seperti contoh ; Pikiran kita, our goals, tujuan, dan keputusan adalah beberapa hal yang berada di bawah kendali kita. Sedangkan, Opini orang lain, Tindakan orang lain, serta Harta, dll adalah beberapa contoh yang bukan berada di bawah kendali kita.

Dengan kita yang mampu membedakan mana hal-hal yang berada di bawah kendali kita. diharapkan kita bisa menjadi orang yang selalu waras, yang nggak overthinking dengan omongan orang lain karena bagaimana cara kita merespon sepenuhnya ada di bawah kendali kita.

Dengan begitu kualitas hidup kita pun akan menjadi lebih baik. Apalagi di musim pandemi gini dimana ketidakpastian sudah seperti makanan sehari-hari.

Buku ini bagus banget 🥰. So sorry gue nggak bisa menjelaskan buku ini dengan baik.... Tapi satu hal yang pasti kalau buku Filosofi Teras ini cocok banget buat dibaca apalagi buat kaum milenial macam kita yang masih mencari jati diri.. AHAHAHAHA 😆😂🤣. Its so worth it guyss!!

Ngak heran kalau buku ini dapat predikat Mega Best Seller karena isinya memang sebagus itu 🥰.

Tapi tetap. Bagi gue, nggak bisa yang full diambil semuanya.. cukup yang baik-baiknya saja. Namanya juga buku filsafat kan, kadang ada beberapa bagian yang kurang pas sama Kepercayaan gue sebagai Umat Beragama. Hehe. Tapi overall buku ini bagus..

Happy reading...!! 🥰